Era globalisasi era dimana segala sesuatu dapat diakses oleh siapa saja tak mengenal usia, tempat,
waktu dan status sosial dengan semua kemudahan yang tersedia, kita tidak bisa
menghindar atau berpura-pura tidak tahu, karena kita secara sadar maupun tidak
telah terlibat di dalamnya. Sederhana saja, dulu kita sangat sulit untuk
mengetahui apa yang terjadi di belahan dunia lain, tapi sekarang dengan
kemajuan sarana komunikasi kita hanya tinggal duduk di depan televisi, maka apa
yang kita ingin ketahui segera tersaji sesuai dengan keinginan kita.
Era yang
menjanjikan segala kemudahan ini bukan berarti tak ada sisi buruknya dibalik
begitu banyak sisi baik dan manfaatnya. Kita sering melihat atau mendengar
berita tentang maraknya peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang, yang
lebih memprihatinkan adalah para pengedar dan pemakainya mayoritas merupakan
kaum muda yang masih memiliki begitu banyak impian dan cita-cita yang
sebenarnya mampu mereka realisasikan dimasa produktif mereka.
Penyalahgunaan
narkoba sudah sampai pada titik puncak yang harus segera kita sadari dan kita
cari bersama solusi pencegahannya, bukan diam saja hanya karena kita atau
keluarga kita tak terlibat di dalamnya. Karena dampak yang ditimbulkan oleh
penyalahgunaan narkoba sangatlah mengancam masa depan kaum muda Indonesia. Para
bandar dan pengedar narkoba sendiri sudah mulai mengglobal dan tak hanya
sekelas daerah dan nasional lagi, tapi telah mendunia yang berbondong-bondong
menyerang kaum muda kita dengan segala janji dan kebusukan di balik topeng
kenikmatan sesaat.
Modus
pengedarannyapun sangat bervariasi tapi tetap satu tujuan, yaitu agar dapat
memperoleh keuntungan yang besar dalam waktu singkat. Mereka tak peduli lagi
akan akibat buruk yang ditimbulkan oleh perbuatan mereka. Mereka juga sangat
profesional dalam mengedarkannya, semua tertata rapi dan begitu terorganisir.
Banyak yang telah menjadi korban, bukan hanya masyarakat biasa tapi juga para
oknum pejabat, publik figur, oknum polisi dan yang lebih memprihatinkan adalah
anak-anak yang masih berstatus pelajar. Relakah kita mempertaruhkan masa depan
anak-anak demi keuntungan mereka ?
Kaum muda selalu
menjadi opsi utama para pengedar untuk dijadikan mangsa empuk, karena kaum muda
khususnya usia remaja masih dalam masa transisi, masa pencarian jati diri dan
masa pembuktian eksistensi mereka. Remaja sangat tertarik untuk mengetahui
hal-hal baru yang belum mereka temui sebelumnya. Oleh karena itu remaja sangat
berpotensi menjadi korban narkoba apalagi bila didukung oleh pergaulan yang salah dalam artian pergaulan yang menjerumuskan
mereka pada hal-hal negatif dan kurangnya perhatian dari keluarga.
Jika hal ini
terus dibiarkan maka yang terjadi adalah Indonesia akan segera kehilangan para
calon penerus perjuangan bangsa dan yang tersisa adalah para kaum tua yang akan
segera tutup usia dan kaum muda yang tak bertenaga lagi karena telah digerogoti
semua impian dan cita-cita mereka dengan narkoba. Maka akan kemana tujuan dan
cita-cita kemerdekaan negara ini dibawa selain menuju kehancuran jika para kaum
mudanya terlena oleh buaian narkoba.
Pemerintah
memang tak hanya diam saja melihat ini, karena memang dampak yang ditimbulkan
sangat mengancam dan membahayakan masa depan bangsa ini. Pemerintah juga telah
berjuang untuk mencegah dan memerangi masuk dan beredarnya narkoba di Indonesia
dengan membentuk sebuah lembaga yang disebut BNN (Badan Narkotika Nasional).
BNN bekerjasama dengan kepolisian telah bekerja mati-matian memberangus para
bandar dan pengedar narkoba.
Kebanyakan orang
yang terjerat narkoba adalah mereka yang mempunyai banyak waktu luang tanpa
kegiatan, kurang perhatian dari keluarga, frustrasi akan kondisi yang tidak
mereka harapkan, akibat salah pergaulan, kurang percaya diri, tidak mendapatkan
tempat untuk mencurahkan bakat dan minat mereka, tidak mengetahui apa itu
narkoba dan bahayanya juga karena kepepet tidak punya penghasilan tetap.
Sungguh sangat sulit untuk lepas dari jeratan narkoba jika telah terlibat di
dalamnya.
Maka sudah
sepantasnya kita sebagai warga negara Indonesia mendukung dengan usaha
preventif kepada keluarga kita khususnya anak-anak. Kita harus terus memberikan
perhatian dan pemahaman kepada mereka tentang bahaya narkoba. Kita juga harus
memperhatikan masa perkembangan anak-anak, pergaulan juga tingkah-laku mereka. Jangan sampai kesibukan
membuat kita lalai memberikan perhatian kepada anak-anak kita. Kita harus
mendorong dan memotivasi anak-anak serta menyediakan sarana yang tepat untuk
mengembangkan bakat, minat dan tenaga mereka kepada hal-hal positif yang
mendukung pendidikan dan pengetahuan yang telah mereka dapatkan.
Selain itu
tingkat religiusitas anak-anak juga sangat membantu dan menjaga mereka untuk
selalu hati-hati mengambil keputusan, oleh karena itu peran orangtua dalam
membimbing anak-anak untuk beragama sangat besar, karena anak-anak mempunyai
kecenderungan untuk mengikuti semua apa yang dikerjakan orangtuanya. Jadi sudah
seharusnya orangtua mengenalkan nilai-nilai agama kepada anak-anak sejak dini
agar dapat menjadi filter semua pengalaman yang didapatkan anak-anak
dari lingkungannya.
0 komentar:
Posting Komentar