.quickedit{display:none;}

Kamis, 06 Agustus 2015

NARKOBA MENGGURITA, KAUM MUDA TERLUKA



Era globalisasi era dimana segala sesuatu dapat diakses oleh siapa saja tak mengenal usia, tempat, waktu dan status sosial dengan semua kemudahan yang tersedia, kita tidak bisa menghindar atau berpura-pura tidak tahu, karena kita secara sadar maupun tidak telah terlibat di dalamnya. Sederhana saja, dulu kita sangat sulit untuk mengetahui apa yang terjadi di belahan dunia lain, tapi sekarang dengan kemajuan sarana komunikasi kita hanya tinggal duduk di depan televisi, maka apa yang kita ingin ketahui segera tersaji sesuai dengan keinginan kita.

Era yang menjanjikan segala kemudahan ini bukan berarti tak ada sisi buruknya dibalik begitu banyak sisi baik dan manfaatnya. Kita sering melihat atau mendengar berita tentang maraknya peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang, yang lebih memprihatinkan adalah para pengedar dan pemakainya mayoritas merupakan kaum muda yang masih memiliki begitu banyak impian dan cita-cita yang sebenarnya mampu mereka realisasikan dimasa produktif mereka.

Penyalahgunaan narkoba sudah sampai pada titik puncak yang harus segera kita sadari dan kita cari bersama solusi pencegahannya, bukan diam saja hanya karena kita atau keluarga kita tak terlibat di dalamnya. Karena dampak yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan narkoba sangatlah mengancam masa depan kaum muda Indonesia. Para bandar dan pengedar narkoba sendiri sudah mulai mengglobal dan tak hanya sekelas daerah dan nasional lagi, tapi telah mendunia yang berbondong-bondong menyerang kaum muda kita dengan segala janji dan kebusukan di balik topeng kenikmatan sesaat.

Modus pengedarannyapun sangat bervariasi tapi tetap satu tujuan, yaitu agar dapat memperoleh keuntungan yang besar dalam waktu singkat. Mereka tak peduli lagi akan akibat buruk yang ditimbulkan oleh perbuatan mereka. Mereka juga sangat profesional dalam mengedarkannya, semua tertata rapi dan begitu terorganisir. Banyak yang telah menjadi korban, bukan hanya masyarakat biasa tapi juga para oknum pejabat, publik figur, oknum polisi dan yang lebih memprihatinkan adalah anak-anak yang masih berstatus pelajar. Relakah kita mempertaruhkan masa depan anak-anak demi keuntungan mereka ?

Kaum muda selalu menjadi opsi utama para pengedar untuk dijadikan mangsa empuk, karena kaum muda khususnya usia remaja masih dalam masa transisi, masa pencarian jati diri dan masa pembuktian eksistensi mereka. Remaja sangat tertarik untuk mengetahui hal-hal baru yang belum mereka temui sebelumnya. Oleh karena itu remaja sangat berpotensi menjadi korban narkoba apalagi bila didukung oleh pergaulan yang salah  dalam artian pergaulan yang menjerumuskan mereka pada hal-hal negatif dan kurangnya perhatian dari keluarga.

Jika hal ini terus dibiarkan maka yang terjadi adalah Indonesia akan segera kehilangan para calon penerus perjuangan bangsa dan yang tersisa adalah para kaum tua yang akan segera tutup usia dan kaum muda yang tak bertenaga lagi karena telah digerogoti semua impian dan cita-cita mereka dengan narkoba. Maka akan kemana tujuan dan cita-cita kemerdekaan negara ini dibawa selain menuju kehancuran jika para kaum mudanya terlena oleh buaian narkoba.

Pemerintah memang tak hanya diam saja melihat ini, karena memang dampak yang ditimbulkan sangat mengancam dan membahayakan masa depan bangsa ini. Pemerintah juga telah berjuang untuk mencegah dan memerangi masuk dan beredarnya narkoba di Indonesia dengan membentuk sebuah lembaga yang disebut BNN (Badan Narkotika Nasional). BNN bekerjasama dengan kepolisian telah bekerja mati-matian memberangus para bandar dan pengedar narkoba.

Kebanyakan orang yang terjerat narkoba adalah mereka yang mempunyai banyak waktu luang tanpa kegiatan, kurang perhatian dari keluarga, frustrasi akan kondisi yang tidak mereka harapkan, akibat salah pergaulan, kurang percaya diri, tidak mendapatkan tempat untuk mencurahkan bakat dan minat mereka, tidak mengetahui apa itu narkoba dan bahayanya juga karena kepepet tidak punya penghasilan tetap. Sungguh sangat sulit untuk lepas dari jeratan narkoba jika telah terlibat di dalamnya.

Maka sudah sepantasnya kita sebagai warga negara Indonesia mendukung dengan usaha preventif kepada keluarga kita khususnya anak-anak. Kita harus terus memberikan perhatian dan pemahaman kepada mereka tentang bahaya narkoba. Kita juga harus memperhatikan masa perkembangan anak-anak, pergaulan juga  tingkah-laku mereka. Jangan sampai kesibukan membuat kita lalai memberikan perhatian kepada anak-anak kita. Kita harus mendorong dan memotivasi anak-anak serta menyediakan sarana yang tepat untuk mengembangkan bakat, minat dan tenaga mereka kepada hal-hal positif yang mendukung pendidikan dan pengetahuan yang telah mereka dapatkan.

Selain itu tingkat religiusitas anak-anak juga sangat membantu dan menjaga mereka untuk selalu hati-hati mengambil keputusan, oleh karena itu peran orangtua dalam membimbing anak-anak untuk beragama sangat besar, karena anak-anak mempunyai kecenderungan untuk mengikuti semua apa yang dikerjakan orangtuanya. Jadi sudah seharusnya orangtua mengenalkan nilai-nilai agama kepada anak-anak sejak dini agar dapat menjadi filter semua pengalaman yang didapatkan anak-anak dari lingkungannya.



0 komentar:

Posting Komentar